Zamzam Multazam, Mahasiswa Baru Termuda Unair Berusia 15 Tahun

Bisa melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi tentu impian banyak orang. Seperti halnya Chaq El Chaq Zamzam Multazam. Ia bisa merasakan duduk di bangku kuliah meski usianya baru 15 tahun.

Zamzam merupakan mahasiswa baru termuda Universitas Airlangga (Unair) melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Pria kelahiran 2 Oktober 2001 itu berhasil diterima di Program Studi S-1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran.

Lulusan SMAN 2 Lamongan itu ternyata memiliki segudang prestasi sejak di bangku taman kanak-kanak. Di bangku taman kanak-kanak (TK), ia pernah menjuarai lomba bercerita tentang pengalaman pribadi. Di tingkat sekolah dasar (SD), ia pernah mewakili Indonesia dalam olimpiade matematika di Filipina.

Tak berhenti sampai di situ, Zamzam remaja rajin mengikuti ekstrakurikuler karya ilmiah remaja. Hasil karya ilmiahnya diapresiasi oleh Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia karena dianggap memiliki gagasan terunik mengenai penyakit tuberculosis (TB).

“Saat itu saya sering konsultasi dengan bapak. TBC merupakan penyakit menular tiap tahun bertambah terus. Dari kesukaan saya terhadap pelajaran matematika, saya berusaha menjawab permasalahan itu,” tutur Zamzam seperti dinukil dari laman Unair, Selasa (23/5/2017).

Ia pun menciptakan rumus pemodelan matematika untuk mengkalkulasi jumlah penderita penyakit TB di Lamongan. Dengan pemodelan tersebut, pemangku kebijakan bisa memonitor jumlah penderita, angka kesembuhan, dan sebagainya.

“Nantinya bisa diambil langkah preventif sehingga tren penderita TB ini akan menurun dan bisa mendekati nol,” tuturnya.

Zamzam mengatakanm bahwa prestasi yang diraihnya tak terlepas dari peran orangtuanya. “Peran orang tua sangat besar. Ibu membacakan Surat Yasin saat saya mengikuti tes seleksi. Apa yang saya capai tidak lepas dari doa kedua orang tua saya,” terangnya.

Ayah Zamzam, Suadi Rachman, menambahkan bahwa belajar dan berdoa adalah satu kunci dalam meraih sesuatu. “Tidak boleh takut dan tidak boleh malu jadi orang desa. Selalu percaya diri dan menjaga semangat,” pesan Suadi kepada anaknya.

Berkeinginan bisa membantu sesama menjadi modal tekad Zamzam ingin meraih cita-citanya sebagai dokter. Ia berharap cita-citanya bisa tercapai.

“Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang banyak. Itu akan jauh lebih baik,” ucap Zamzam yang juga peraih nilai ujian nasional tertinggi di Kabupaten Lamongan 2017.

“Pencapaian tertinggi tidak akan ada, karena pasti akan ada yang lebih tinggi. Untuk itulah, kita tidak boleh cepat merasa puas,” pungkasnya.